Postingan kali ini, beta share buat teman yang lagi bertarung. Semoga bisa memenangkan kompetisi menjadi raja negeri di salah satu negeri di Pulau Seram, Maluku Tengah.

Cara jitu agar ale tamang hati tuang bisa menjadi raja, dijamin 99% kalo ale iko, ale goolll..

1. Turun Tangan
Untuk menguji komitmen, integritas, sekaligus media perkenalan diri. Seorang calon raja mestinya banyak turun tangan alias terlibat langsung di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat sebagai pemilih (punya hak pilih) pastinya ingin melihat, mengenal dan mengetahui secara langsung figur (sosok) calon raja yang akan dipercayakan nantinya menjadi raja mereka. Bukankah ada istilah "tak kenal maka tak sayang". Dengan turun tangan langsung kepada masyarakat, maka calon raja ini tentu akan dikenal baik oleh para pemilihnya. Rakyat (pemilih) saat ini sudah semakin cerdas dan tidak bisa lagi dibodoh-bodohi. Mereka tak lagi gampang terjebak pada praktik beli kucing dalam karung.

2. Ringan Tangan
Ringan Tangan alias mudah bersambung tangan dapat diartikan sebagai sifat dan sikap suka menolong (suka memberikan bantuan). Bukan "ringan tangan" dalam pengertian suka memukul atau menempeleng. Sifat dan sikap (baca: berjiwa sosial) dari seorang calon raja kepada sesama tentunya akan mendapatkan banyak simpatik dari masyarakat. Masyarakat tentunya akan lebih memilih alon raja yang selama ini mereka kenal sebagai sosok yang suka menolong sesama ketimbang memilih calon raja yang sama sekali tidak pernah terdengar sedikit pun memberikan bantuan (pertolongan) kepada sesama warga.
3. Buah Tangan
Calo raja yang hendak bertemu masyarakat selaku pemilih pada pemilihan raja nantinya harus pintar-pintar memikat hati para calon pemilih. Selama turun tangan sebagaimana disebutkan pada poin 1 di atas, para calon raja tidak boleh datang hanya dengan tangan kosong. Sebelumnya harus mempersiapkan pula "Buah Tangan". "Buah Tangan" alias "ole-ole" hendaknya disiapkan untuk diberikan kepada calon pemilih ketika hendak bertemu dengan mereka. "Buah Tangan" yang dimaksud biasanya berupa cendera mata (baju kaos, sarung, kerudung, topi, handuk, sapu tangan, gantungan kunci, dll). Jika terlalu berat di ongkos, calon raja bisa coba dengan memanggil untuk duduk dan minum kopi sambil colo sagu bersama.
4. Tangan di atas
Ada peribahasa yang mengatakan "Tangan yang di atas (pemberi) lebih baik dari pada tangan yang di bawah (penerima)"'. Nah, dalam hal ini, seorang calon raja mestinya memposisikan dirinya sebagai "tangan diatas" atau pemberi. Selaku pemberi, seorang calon raja tidak boleh berharap lebih dari pemberiaanya. Dalam artian, pemberian (bantuan) yang diberikannya harus dengan penuh keikhlasan. Pemberian itu tidak boleh menimbulkan kesan "ada maunya", butuh balasan, atau pemberian secara tidak ikhlas.
5. Jabat Tangan
Jabat tangan selalu harus diperhatikan oleh para calon raja. Jabat tangan kepada simpatisan (pendukung) apa lagi di saat kampanye amat penting artinya. Jabatan tangan dari seorang caleg menjadi simbol kedekatan dia dengan para simpatisan (pendukung). Secara tidak langsung, dari aspek psikologi, jabat tangan seorang calon raja akan timbul hubungan emosional dengan orang (simpatisan) yang ditemani berjabat tangan. Hal ini tentu dapat menjadi media menarik simpatik dari para simpatisan (pendukung). (terutama janga lupa jabat tangan lawan politikmu)
6. Kaki Tangan
Sudah menjadi keharusan bagi seorang calon raja untuk melakukan sosialisasi kepada para calon pemilih. Sosialisasi oleh para calon raja ini diperlukan dalam upaya memperkenalkan diri kepada calon pemilih. Agar sosialisasi dengan calon pemilih berjalan dengan rapi dan tertib, sudah barang tentu diperlukan keberadaan Kaki Tangan (semacam Tim Sukses). Mereka (kaki tangan) inilah yang nantinya akan bertugas memperkenalkan atau mensosialisasikan para calon raja. Kaki tangan dibutuhkan untuk menyebarluaskan kartu nama, kalender, memasang spanduk, baliho dll. Tanpa bantuan kaki tangan, para calon raja akan kesulitan dalam melakukan sosialisasi dan penyampaian visi dan misi kepada masyarakat selaku calon pemilih.
7. Bergandengan Tangan
Bergandengan tangan alias bahu-membahu atau saling membantu penting kiranya dilakukan oleh para calon raja dengan calon raja lainnya. terutama bagi para calon raja dari sisi yang lain. Saling memberikan dukungan, membantu, dan bahu-membahu di kalangan sesama calon raja paling tidak akan sedikit memberikan sedikit persepsi di masyakarat bahwa calon raja dimaksud memiliki karakter yang baik dan mantap serta mampu mengayomi bahkan terhadap lawan politik sekalipun.
8. Angkat tangan
"Angkat tangan" disini bukan berarti menyerah, tidak ada perlawanan, takluk, dan putus asa. "Angkat tangan" dimaksud adalah selalu banyak berdo'a. Para calon raja yang ingin memenangkan pertarungan dalam pemilihan mendatang harus banyak "angkat tangan" untuk berdo'a. Bagaimana pun keras dan banyak nya usaha para calon raja. Paling tidak dengan do'a akan menjadi media penting guna memperoleh rahmat, hidayah, rezki, pun kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Bagaimana pun keyakinan mengajarkan bahwa tanpa rahmat, hidayah, dan kehendak dari Tuhan Yang Maha Kuasa mustahil seseorang akan mampu mencapai cita-cita yang diinginkannya.
9. Garis Tangan
Hal ini penting sebagai bentuk kesadaran sekaligus wujud keyakinan."Garis tangan" alias takdir adalah benteng terakhir dalam harapan seorang calon raja. Dalam diri seorang calon raja harus tertanam keyakinan dan kepercayaan bahwa takdir (garis tangan) adalah segalanya. Yakin, bahwa segala hal yang akan diperoleh kemudian hari sebenarnya telah di tetapkan sebagai "garis tangan" dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika memang Terpilih sebagai raja negeri nantinya, itu merupakan bagian dari garis tangannya. Begitu juga sebaliknya, jika tidak terpilih sebagai raja negeri, itu artinya garis tangannya untuk menjadi raja negeri memang tidak ada. Dengan keyakinan ini, tidak akan ada lagi penyesalan nantinya di kemudian hari.
10. No Hitung Tangan
Setelah membaca artikel diatas, tidak ada waktu lagi menunda-nunda. Ketika bertindak sekarang, maka calon raja sudah selangkah lebih dekat dengan target.
Jadi tunggu apa lagi, sekarang pukul ale pung testa deng topu muka bae2 deng aer obat yang beta su tiop-tiop akang itu.. Bangkit la ale berbuat sudah. Semoga ale menjadi raja yang sesuai dengan harapan mayarakat.
Maju MK, Ale saja sabua sabiji yang tarada pung lawang lae..

0 comments:

Posting Komentar

 
Top