HUBUNGAN
PERILAKU ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA SMP NEGERI 8
TELUTIH BARU
PROPOSAL
Diajukan kepada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
Yayasan Universitas Darussalam
Maluku
untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-syarat
Penyusunan Proposal
Oleh :
KARAMA RUMASORENG
NIM : 200815368
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN IPA-BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN UNIVERSITAS
DARUSSALAM MALUKU
AMBON, 2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis
persembahkan hanya kepada Allah SWT. semata, karena dengan hidayah serta
izin–Nya jualah, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini sebagai
suatu karya ilmiah dan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat penyusunan skripsi,
walaupun hasilnya sangat sederhana. Salawat dan Doa tercurah hanya kepada Nabi
Muhammad saw, sebagai nabi terakhir dari nabi-nabi Allah.
Proposal
ini berjudul “Hubungan Perilaku Orang Tua dengan Prestasi Belajar IPA-Biologi
Siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru”. Penulis mengangkat judul ini untuk
mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa dikaitkan dengan perilaku orang tua
mereka, adakah hubungan yang signifikan terhadap hasil yang dicapai oleh siswa
khususnya pelajaran IPA-Biologi.
Penyelesaian
proposal ini tidak terlepas dari berbagai kendala yang penulis hadapi, baik
kendala dalam pengumpulan data melalui buku-buku maupun data lapangan, namun alhamdulillah
semuanya dapat teratasi berkat bantuan dari berbagai pihak.
Seperti
yang penulis kemukakan di atas, bahwa keberhasilan penulis dalam menyelesaikan proposal
ini tidak terlepas dari berbagai bantuan dan dukungan, baik moril maupun
materil, maka sepantasnyalah jika penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada :
1. Rektor Yayasan
Universitas Darussalam Maluku, Dekan FKIP Yayasan Universitas Darussalam Ambon,
Ketua Jurusan MIPA, atas segala bantuan, bimbingan dan perhatiannya, selama
penulis menjadi mahasiswa dan menjalani perkuliahan hingga menyelesaikan proposal
ini.
2. Ibu Sunaryati,
S.Pd., M.Pd dan Ibu Yati Tuasamu, S.Pd., M.Si, selaku pembimbing dalam
penulisan proposal ini, yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian proposal
ini. Keduanya memberikan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian proposal
ini.
3. Para
bapak dan ibu Dosen serta segenap jajaran civitas akademika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Yayasan Universitas Darussalam Maluku, khususnya
pada program Studi Biologi.
Semua
pihak yang tidak sempat disebutkan satu-persatu oleh penulis, yang turut
memberikan bantuannya, baik secara materil maupun non materil, semuanya penulis
serahkan kepada Allah SWT. Semoga mendapat ganjaran yang setimpal di sisi-Nya.
Amin.
Ambon, Februari
2017
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A.
Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................... 5
C.
Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D.
Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
E.
Hipotesis ............................................................................................. 6
BAB II TUJUAN PUSTAKA KERANGKA PIKIR......................................... 7
A.
Tinjuan Pustaka................................................................................... 7
B.
Kerangka Pikir..................................................................................... 18
BAB III METODE
PENELITIAN..................................................................... 20
A.
Variabel dan Desain
Penelitian........................................................... 20
B.
Definisi Operasional
Variabel............................................................. 21
C.
Populasi dan Sampel.......................................................................... 22
D.
Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 23
E.
Teknik Analisis Data........................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 29
|
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia
yang telah dimulai sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu,
setiap manusia wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal,
informal, maupun non formal karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh
ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tak ada ilmu pengetahuan yang dapat
diperoleh.
Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan,
maka perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Hingga saat ini
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang semakin tinggi dan maju. Kemajuan
suatu bangasa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi karena
semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf
hidup dan kesejahteraan penduduknya.
1
|
Salah satu indikator yang dapat dijadikan tolak
ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang
berkualitas adalah tercermin dari prestasi belajar yang dicapai atau nilai yang
diperoleh pada setiap mata pelajaran yang disajikan pada lembaga pendidikan
tersebut termasuk dalam mata pelajaran IPA-Biologi.
Beberapa hasil penelitian di Indonesia yang
telah memberikan gambaran rendahnya hasil IPA-Biologi siswa diungkapkan
Djojonegoro (1994) bahwa: “Pencapaian Nilai Ujian Nasional Murni siswa SMP dan SMA
dalam bidang studi IPA-Biologi dan matematika hampir selalu terendah bila
dibandingkan dengan bidang studi yang lain. Hal ini merupakan masalah yang
sangat memprihatinkan bagi semua pihak, dan rendahnya hasil belajar IPA-Biologi
tersebut diasumsikan karena ada hambatan
yang dialami siswa.
Hambatan yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor
internal (dari dalam diri siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri
siswa), di antaranya: fasilitas belajar, perilaku orang tua, kebiasaan belajar,
aktivitas belajar, motivasi berprestasi, sikap terhadap sekolah serta kemampuan
dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor perilaku orang tua merupakan faktor yang cukup penting
dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Bedjo (1996) bahwa: “Berbagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa di antaranya
adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat”.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Suryabrata
(1988) bahwa: “Faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah
faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam
diri siswa meliputi kondisi psikologis dan fisiologis, sedangkan faktor dari
laut meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat serta kelengkapan
berbagai sarana dan prasarana dalam belajar. Selanjutnya dikemukakan pula oleh
Bejdo (1999) bahwa keberadaan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
dan prestasi belajar siswa terdapat hubungan yang saling terkait. Bakat yang
ada dalam diri siswa misalnya agar dapat berkembang baik, maka perlu ada
dorongan dari keluarga dan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang kurang
mendukung dapat menghambat perkembangan siswa itu sendiri.
Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan
bahwa dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa,
faktor perilaku orang
tua merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat penting. Hal ini tidak
terlepas dari adanya bahwa partisipasi orang tua berperan dalam pembentukan
sikap siswa dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta sikap yang demokratis
dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan keinginan untuk lebih
giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Setiap orang memberikan perilaku dalam kegiatan belajar anak-anaknya dengan cara
yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena latar belakang
keluarga yang berbeda pula. Latar belakang yang dimaksudkan di sini adalah
pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, pendidikan orang tua, tingkat sosial
ekonomi orang tua, wawasan orang tua, dan komunikasi antara orang tua dengan
anaknya. Dan beberapa latar belakang tersebut, pertama pendidikan orang tua
merupakan faktor yang biasanya dapat mempengaruhi partisipasi mereka terhadap
anaknya, sehingga secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pula terhadap
prestasi belajar yang diperoleh siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan di atas, penulis berasumsi bahwa perilaku orang tua dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa termasuk dalam mata pelajaran IPA-Biologi. Untuk membuktikan hal
tersebut, maka dalam penelitian ini akan dikaji hal-hal yang berhubungan antara
perilaku orang tua dengan prestasi belajar IPA-Biologi
siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru. Pemilihan pada SMP Negeri 8 Telutih Baru
sebagai obyek penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa siswa pada sekolah tersebut memiliki nilai IPA-Biologi
yang rendah. Alasan lainnya adalah
karena penulis sendiri berdomisili di Negeri Telutih Baru tersebut. Karenanya, penulis memahami bahwa perilaku orang
tua sangat diperlukan untuk mengontrol perilaku anak, khususnya dalam hal
belajar perlu mendapat perhatian yang serius. Atas dasar tersebut, maka penulis
melakukan penelitian dengan judul: ”Hubungan Perilaku Orang Tua dengan Prestasi Belajar IPA-Biologi
Siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru”.
B.
Rumusan
Masalah
Untuk lebih mengarahkan pelaksanaan penelitian,
maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi perilaku orang tua siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru ?
2.
Bagaimana prestasi belajar IPA-Biologi siswa
pada SMP Negeri 8 Telutih Baru?
3.
Apakah ada hubungan perilaku orang tua dengan prestasi belajar IPA-Biologi
siswa pada SMP
Negeri 8 Telutih Baru?
C.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui deskripsi perilaku orang tua siswa pada
SMP Negeri 8 Telutih Baru.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada
SMP Negeri 8 Telutih Baru.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan perilaku orang
tua dengan prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari
hasil penelitian ini di antarnya adalah:
1. Bagi orang tua, sebagai informasi dasar tentang
ada tindaknya hubungan perilaku orang tua terhadap prestasi belajar anak yang dicapai di
sekolah, khususnya dalam mata pelajaran IPA-Biologi.
2. Bagi pihak sekolah, dapat menjadi bahan masukan
dan pertimbangan tentang perlu tidaknya melibatkan orang tua dalam menunaikan
keberhasilan belajar siswa di sekolah, khususnya dalam hal peningkatan prestasi
belajar IPA-Biologi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi bahan
referensi dan komparasi khususnya yang akan mengkaji masalah yang relevan
dengan masalah dalam penelitian ini.
E.
Hipotesis Penelitian
Sebelum melakukan
penelitian dan pembahasan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka terlebih dahulu diajukan hipotesis penelitian untuk menjadi
acuan dalam penelitian yang akan diuji kebenarannya, yaitu :
“Ada pengaruh perilaku orang tua dengan prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru”.
|
TINJAUAN
PUSTAKA DAN
KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus Bahasa
Indonesia, prestasi diartikan sebagai hasil yang dicapai dari yang telah
dilakukan atau dikerjakan sebelumnya (Poerwadarminta, 1984). Selanjutnya, Bahri
(1994) mengemukakan bahwa prestasi adalah: “sesuatu yang diperoleh dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun
kelompok”.
Prestasi tersebut
tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan sesuatu kegiatan.
Hanya dengan keuletan dan optimisme diri yang dapat membantu untuk mencapainya.
Oleh karena itu, wajarlah pencapaian prestasi yang optimal harus dengan
keuletan kerja.
Dari kedua
pengertian prestasi yang dikemukakan diatas, jelas terlihat bahwa prestasi
tidak lain dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan kegiatan kerja, baik secara individual
maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
7
|
Sejalan dengan hal
tersebut, maka Sardiman (1992) mengemukakan bahwa belajar adalah : “Rangkaian
kegiatan jiwa dan raga atau psikofisik menuju ke perkembangan pribadi manusia
seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa, ranah kognitif, ranah efektif, dan
ranah psikomotorik”. Sebagai hasil dari aktifitas belajar akan dilihat sebagai
perubahan tingkah laku dari hasil pengalaman. Pengalaman inilah yang nantinya
yang akan pribadi individu kearah kedewasaan. Pengertian lain tentang belajar
juga dikemukakan oleh Slameto (1995) yang menyatakan bahwa belajar adalah:
“Suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi
dengan lingkungannya”.
Perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang sebagai akibat aktivitas belajar cukup banyak,
baik jumlah maupun jenisnya. Namun demikian, tidak semua perubahan dalam diri
seseorang merupakan perubahan yang terjadi akibat belajar. Perubahan yang
dimaksudkan di sini adalah perubahan tingkah laku yang mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
a.
Perubahan itu
terjadi secara sadar. Artinya, seseorang yang belajar akan menyadari
terjadinya perubahan yang dirasakan dalam dirinya.
b.
Perubahan dalam belajar
bersifat kontinyu dan fungsional . Artinya, sebagai hasil belajar perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak
statis.
c.
Perubahan dalam belajar
bersifat positif dan aktif. Artinya, dalam belajar perubahan-perubahan itu
senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya.
d.
Perubahan dalam belajar
bukan bersifat sementara. Artinya, perubahan yang terjadi karena proses
belajar bersifat menetap atau permanen.
e.
Perubahan dalam belajar
bertujuan atau terarah. Artinya, perubahan tingkah laku terjadi karena ada
tujuan yang akan dicapai.
f.
Perubahan mencakup
keseluruhan aspek tingkah laku. Artinya, perubahan yang diperoleh seseorang
melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.
Dari beberapa
pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkahlaku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungan yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Berdasarkan
pengertian prestasi dan belajar yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
dipahami mengenai makna “Prestasi” dan “Belajar”. Apabila
kedua kata tersebut dipadukan, maka dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar
adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh tujuan pengajaran yang telah
dicapai oleh siswa dengan pengalaman yang telah diberikan atau disiapkan oleh
sekolah.
Abdullah (1989)
mengartikan prestasi belajar sebagai: “Indikator kualitas dan pengetahuan yang
dikuasai oleh siswa”. Tinggi rendahnya prestasi belajar dapat menjadi indikator
untuk mengukur sedikit banyaknya pengetahuan yang dikuasai oleh siswa dalam
bidang studi atau kegiatan kurikulum tertentu. Selanjutnya, menurut Mappa
(1970), prestasi belajar adalah: “Nilai yang dicapai siswa dalam bidang studi
tertentu dengan menggunakan standar sebagai pengukuran keberhasilan belajar
seseorang”.
2. Prestasi Belajar IPA-Biologi
Prestasi belajar IPA-Biologi
merupakan sesuatu yang dicapai melalui proses belajar IPA-Biologi. Apakah yang dicapai itu
baik atau kurang baik, tergantung dari sesuatu yang dilakukan melalui proses
tersebut.
Menurut Bloom, ada
tiga ranah (domain) prestasi belajar IPA-Biologi yang dapat diperoleh, yaitu:
(1) ranah kognitif, (2) ranah afektif, dan (3) ranah psikomotorik. Selain itu,
prestasi belajar IPA-Biologi merupakan keluaran (output)
dari suatu sistem pemrosesan masukan (input.) Masukan dari sistem
tersebut berupa bermacam-macam informasi, sedangkan keluarannya adalah
perbuatan atau kinerja (Abdullah, 1989).
Masukan pribadi
berupa motivasi dan harapan untuk berhasil atau masukan yang berasal dari
lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh
langsung terhadap prestasi belajar IPA-Biologi tetapi berpengaruh terhadap
besarnya usaha yang dicurahkan oleh anak untuk mencapai prestasi belajar. Lebih
lanjut Keller mengemukakan bahwa prestasi belajar IPA-Biologi adalah hasil aktual
ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah perbuatan terarah pada
penyelesaian tugas-tugas belajar IPA-Biologi. Ini berarti bahwa prestasi
belajar IPA-Biologi
dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh siswa dalam belajar IPA-Biologi.
Lebih lanjut
Abdurrahman (1990) mengemukakan bahwa prestasi belajar IPA-Biologi adalah kemampuan yang
diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar IPA-Biologi. Belajar itu sendiri
merupakan proses dari kegiatan belajar seseorang, di mana prestasi belajar IPA-Biologi
tersebut dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal tentang materi IPA-Biologi
yang akan dipelajari.
Berdasarkan uraian
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar IPA-Biologi merupakan kecakapan nyata
yang dapat diukur langsung dengan menggunakan tes prestasi belajar IPA-Biologi.
Setiap kegiatan belajar manusia selalu ada prestasi belajar yang diperoleh dan
biasanya inilah yang menjadi sasaran akhir dari proses belajar seseorang,
terutama kepada siswa.
3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar IPA-Biologi
Dalam pencapaian
prestasi belajar IPA-Biologi yang cukup memadai, sangat
ditentukan oleh proses belajar IPA-Biologi dengan baik. Namun,
kadangkala apa yang direncanakan dalam pencapaian-pencapaian prestasi IPA-Biologi
tersebut sering mengalami hambatan-hambatan yang diakibatkan oleh berbagai
faktor, baik dari dalam diri maupun dari luar diri siswa.
Menurut Slameto
(1995) faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar atau prestasi
belajar siswa adalah sebagai berikut :
a.
Faktor
Internal
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri. Faktor internal ini terdiri atas faktor IPA-Biologi dan
faktor psikologis.
1) Faktor IPA-Biologis
Faktor
IPA-Biologis yang mempengaruhi prestasi belajar IPA-Biologi meliputi segala hal yang
berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmaniah siswa yang bersangkutan.
2) Faktor Psikologis
Faktor
psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar IPA-Biologi ini meliputi segala hal yang
berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang
keberhasilan belajar IPA-Biologi adalah kondisi mental yang
mantap dan stabil. Kondisi mental yang positif dalam menghadapi segala hal,
terutama hal-hal yang berkaitan dalam proses belajar.
b.
Faktor
Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar
siswa itu sendiri. Faktor eksternal ini meliputi:
1) Faktor Lingkungan Keluarga
Faktor
lingkungan rumah atau keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam
menentukan perkembangan pendidikan seseorang faktor ini pula merupakan faktor
pertama dan utama dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang, termasuk
dalam mata pelajaran IPA-Biologi.
2) Faktor Lingkungan Sekolah
Satu
hal yang paling mutlak harus ada di sekolah untuk menunjang keberhasilan
belajar IPA-Biologi
adalah adanya tata tertib dan disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan
konsisten.
3) Faktor Lingkungan Masyarakat
Jika
diperhatikan dengan seksama lingkungan masyarakat di sekitar kita, dapat
dilihat ada lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang keberhasilan
belajar IPA-Biologi.
Sebaliknya, ada pula lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menghambat
keberhasilan belajar IPA-Biologi. Lingkungan yang dapat
menunjang adalah lembaga pendidikan nonformal seperti kursus-kursus tertentu,
sedangkan yang dapat menghambat keberhasilan belajar di antaranya adalah
tempat-tempat hiburan yang banyak dikunjungi orang.
4) Faktor Waktu
Waktu
memang berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi seseorang. Sebenarnya yang
menjadi masalah bagi siswa adalah kemampuan mengatur waktu belajar dengan baik
serta bagaimana mencari dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar di
satu sisi siswa dapat menggunakan waktunya untuk belajar dengan baik dan di
sisi lain mereka juga dapat melakukan kegiatan yang bersifat hiburan atau
rekreasi.
4. Pengaruh Perilaku Orang Tua Terhadap
Prestasi Belajar Siswa
a.
Pengertian Perilaku
Menurut Bedjo (1996), yang dimaksudkan dengan perilaku
adalah: “tindakan/aktivitas
yang memberikan pemikiran terhadap sesuatu atau seseorang. Perilaku
merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan
rangsangan yang dari luar lingkungannya.
Pengertian lain tentang perilaku juga dikemukakan oleh Slameto
(1995) yang mengatakan bahwa partisipasi adalah: “Pemusatan energi psikis yang
tertuju pada suatu obyek, dan juga meliputi banyak sedikitnya kesadaran yang
menyertai sesuatu aktivitas yang sedang dilakukan”.
Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa perilaku
orang tua dalam pendidikan anaknya adalah tindakan/sikap orang tua yang
dilaksanakan secara sadar untuk melakukan berbagai tindakan secara maksimal
untuk mendukung keberhasilan pendidikan anaknya. Dalam hal ini adalah
pencapaian prestasi belajar IPA-Biologi yang tinggi pada anak yang
akan menuju pada jenjang sekolah lanjutan.
Lebih lanjut Bedjo (1996) mengemukakan bahwa: “Perilaku
orang tua terhadap pendidikan anaknya tercermin dari tindakan/sikap
orang tua”. Misalnya, kepedulian orang tua terhadap sekolah dimana anaknya
menuntut ilmu atau pengadaan sarana dan prasarana belajar sesuai dengan
kemampuannya.
b.
Pentingnya Perilaku
Orang Tua Terhadap Siswa
Siswa merupakan harapan dan kebanggaan dari setiap orang yang
diharapkan dapat berhasil di sekolah dengan baik. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan harapan tersebut orang tua yang bijaksana akan selalu mengikuti
perkembangan serta berusaha mengetahui taraf kemampuan yang dimiliki anaknya.
Bagi orang tua yang tingkat pendidikannya rendah atau terlalu sibuk dengan
pekerjaannya, mungkin hal tersebut amat sulit dilakukan. Tetapi apabila orang
tua yang menyadari akan pentingnya partisipasi mereka terhadap keberhasilan
anaknya, akan dengan berbagai cara untuk mewujudkan tanggung jawabnya dalam
membimbing dan mengarahkan siswa agar dapat belajar dengan baik.
Orang tua tetap perlu memberikan kasih sayang dan penghargaan
agar dapat membentuk mental yang sehat supaya semangat belajar anak tetap ada.
Sebaliknya, orang tua yang kurang memberikan kasih sayang akan menimbulkan rasa
emosional pada anak dan akhirnya akan timbul rasa malas belajar. Kasih sayang
orang tua dapat diwujudkan dalam bentuk berusaha meluangkan waktunya untuk
berdialog, bergurau, berkomunikasi serta dapat memenuhi kebutuhan lainnya
selain kebutuhan sekolah (Mardanu, 1992).
Hasil penelitian Baker dan Stevenson menunjukkan bahwa, perilaku
orang tua memberikan pengaruh baik dan penilaian guru terhadap siswa.
Orang tua mempunyai peran serta untuk ikut menentukan inisiatif, aktivitas
terstruktur di rumah untuk melengkapi program-program pendidikan di sekolah
sebagaimana yang terjadi di Indonesia. Selain itu, juga dinyatakan bahwa
jaringan komunikasi yang dibangun oleh orang tua sangat penting dalam
menentukan keberhasilan siswa di masyarakat.
Perilaku orang tua besar pengaruhnya
terhadap proses belajar anak dan prestasi belajar yang akan dicapai. Hal ini
dipertegas oleh pernyataan Slameto (1995) yang mengemukakan bahwa: ”Keluarga
adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar
artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat
menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar, yaitu pendidikan bangsa,
negara, dan dunia”.
Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya,
misalnya mereka acuh tak acuh terhadap proses belajar anaknya, tidak
memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar,
tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajar,
tidak mau tahu bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang
dialami anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat menyebabkan anak kurang atau
bahkan tidak berhasil dalam belajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai atau
prestasi belajarnya tidak akan memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya.
Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang kedua orang tuanya memang
tidak mencintai anaknya (Slameto, 1995).
Mendidik anak dengan cara memanjakan adalah cara
memperhatikan anak yang tidak baik. Orang tua yang terlalu kasihan pada anaknya
tidak akan sampai hati memaksa anaknya untuk belajar, bahkan mungkin membiarkan
saja jika anaknya tidak belajar dengan alasan segan adalah tindakan yang tidak
benar. Karena jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, anak akan menjadi
nakal, berbuat seenaknya saja, pastilah belajarnya menjadi kacau.
Sebaliknya, mendidik anak dengan cara memperlakukan secara
keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk belajar adalah cara
memperhatikan anak yang juga salah. Dengan demikian, anak tersebut diliputi
ketakutan dan akhirnya benci dengan kegiatan belajar. Bahkan jika ketakutan itu
semakin serius, anak akan mengalami gangguan kejiwaan akibat dari
tekanan-tekanan tersebut. Orang tua yang demikian, biasanya menginginkan
anaknya mencapai prestasi belajar yang sangat baik, atau mereka mengetahui
bahwa anaknya bodoh tetapi tidak tahu apa yang menyebabkannya, sehingga anak
dikejar-kejar untuk mengatasi kekurangannya.
Dalam kejadian seperti ini, di sinilah guru bimbingan dan
penyuluhan (BP) memegang peranan penting. Anak atau siswa yang mengalami
kesukaran-kesukaran seperti yang telah diuraikan di atas dapat ditolong dengan
memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang
tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut (Slameto, 1995).
B. Kerangka Berpikir
Orang
tua sebagai anggota masyarakat mempunyai tanggung jawab bagi sekolah untuk
turut mewarnai sekolah tersebut. Implikasi selanjutnya adalah bahwa orang tua
turut bertanggung jawab atas pendidikan anaknya di rumah, agar kelak mampu
hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian orang tua dan
sekolah mempunyai tanggung jawab untuk selalu menjalin hubungan yang harmonis
dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Oleh
karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat, dan orang tua. Tetapi sesungguhnya peran orang tua sebagai anggota
masyarakat tetap sangat dibutuhkan baik di sekolah maupun untuk siswa itu
sendiri.
Kenyataan
di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang
tidak memuaskan karena orang tua menyerahkan tanggung jawab pendidikan
sepenuhnya kepada sekolah semata-mata. Hal ini disebabkan karena orang tua
merasa anaknya yang sudah menjadi siswa tersebut cukup dewasa untuk
menyelesaikan masalahnya sendiri.
Bila perilaku
orang tua kepada anak-anaknya cukup besar, maka akan dapat membawa hasil
yang memuaskan termasuk dalam hal belajar. Orang tua tidak dapat melepaskan
diri dari keberadaan anak pada masa remaja. Seharusnya hal ini berlanjut sampai
anak dewasa, hingga masuk perguruan tinggi, tanggung jawab pendidikan tetap ada
di tangan orang tua.
Berdasarkan
uraian di atas, maka pembuktian secara ilmiah keberadaan teori di atas melalui
suatu penelitian sangat diperlukan. Untuk maksud tersebut, maka penulis
melakukan suatu penelitian untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh perilaku
orang
tua terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa, khususnya dalam mata
pelajaran IPA-Biologi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Disain Penelitian
1.
Variabel Penelitian
Dalam penelitian
ini akan diamati dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas yang dimaksud adalah perilaku orang tua (diberi simbol X),
sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar IPA-Biologi (diberi
simbol Y).
2.
Desain Penelitian
Penelitian ini
merupakan penelitian “Ex-post facto” yang bersifat korelasional. Disebut
penelitian ex-post facto karena dalam penelitian tidak diberikan
perlakuan khusus, melainkan hanya mengungkapkan fakta secara alamiah dan sudah
berlangsung. Selanjutnya, dikatakan penelitian korelasi karena akan diselidiki
hubungan antara variabel-variabel penelitian, yaitu hubungan antara perilaku
orang tua sebagai variabel bebas dengan prestasi belajar IPA-Biologi sebagai
variabel terikat.
Secara sederhana,
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat digambarkan
sebagai berikut :
Keterangan :
X = Perilaku orang tua
Y = Prestasi belajar IPA-Biologi
B. Definisi Operasional Variabel
Untuk
menghindari kesalahan pengertian serta untuk menyeragamkan persepsi, maka
secara operasional variabel-variabel yang diselidiki dalam penelitian ini
didefinisikan sebagai berikut :
1. Perilaku orang tua yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
skor yang diperoleh dari jawaban angket penelitian yang menunjukkan tentang
besar kecilnya perhatian orang tua siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru terhadap
anaknya ditinjau dari segi keterlibatan orang tua dalam pembimbingan, motivasi,
komunikasi, dan tanggung jawab orang.
2. Prestasi belajar IPA-Biologi yang dimaksudkan penelitian ini
didefinisikan sebagai nilai yang diperoleh siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru
menunjukkan tingkat pemahaman dan penguasaan terhadap materi pelajaran IPA-Biologi,
yang diperoleh dari rapor semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
C. Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi
penelitian ini adalah keseluruhan jumlah siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru yang
terdarftar pada tahun pelajaran 2016/2017. Dari hasil observasi pada sekolah
yang menjadi lokasi penelitian diketahui bahwa jumlah keseluruhan siswa pada SMP
Negeri 8 Telutih Baru adalah 64 orang terbagi kedalam 3 kelas. Selain itu, dari
hasil observasi juga diasumsikan bahwa penyebaran populasi penelitian bersifat
homogen. Hal ini disebabkan karena penempatan siswa masih berada dalam satu
sekolah yang sama.
2.
Sampel
Sampel penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VII pada SMP Negeri 8 Telutih Baru. Hal ini
didasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (1993: 72) bahwa
“Apabila subyek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil
semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya,
jika jumlah subyeknya besar, maka sebaiknya diambil antara 10% - 15% atau 20%
atau 25% atau terhitung dari : (a) Kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga,
dan dana; (b) luas sempitnya wilayah penelitian; dan (c) kecilnya resiko yang
ditanggung penelitian”.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk
mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka digunakan dua
teknik pengumpulan data, teknik angket dan teknik dokumentasi.
1.
Teknik Angket.
Teknik angket
dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang variabel perilaku
orang siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru. Angket yang digunakan dalam
penelitian ini disebut sendiri oleh peneliti sebanyak 30 nomor. Angket tersebut
disusun dalam bentuk skala sikap yang disertai dengan empat pilihan jawaban,
yaitu : (a) Selalu, (b) Sering (c) Jarang (d) Tidak
pernah. Sedangkan sistem penilaian
yang dilakukan mengikuti prosedur penilaian Skala Likert dengan
ketentuan sebagai berikut :
a)
Untuk pernyataan positif, setiap
responden yang memilih alternatif jawaban:
Selalu diberi skor 4
Sering diberi nilai 3
Jarang diberi skor 2
Tidak pernah diberi skor 1
b)
Untuk pernyataan negatif, setiap
responden yang memilih alternatif jawaban:
Selalu diberi skor 1
Sering diberi nilai 2
Jarang diberi skor 3
Tidak pernah diberi skor 4
Dengan demikian,
dari 30 nomor angket yang diberikan, skor tertinggi hasil pemberian angket yang
menunjukkan perilaku orang tua siswa SMP Negeri 8 Telutih Baru tertinggi yang
dapat diperoleh 120, sedangkan skor terendah adalah 30.
N =
Nilai pada skala 0-10
S =
Skor hasil pengisian angket
SI =
Skor ideal (120)
2.
Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi
dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang variabel prestasi
belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru. Untuk maksud
tersebut, maka digunakan nilai raport mata pelajaran IPA-Biologi semester 1 tahun
pelajaran 2016/2017.
E. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan dua jenis statistik, yaitu statistik deskriptif dan analisis
statistik inferensial.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik
deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing
variabel penelitian. Untuk keperluan analisis tersebut, maka digunakan
karakteristik nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, standar
deviasi, tabel distribusi frekuensi, dan histogram.
Untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang tingkat perilaku orang tua dan prestasi belajar IPA-Biologi
siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru, maka dilakukan pengelompokan dalam lima
kategori, yaitu : kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat
rendah. Pedoman pengkategorian yang digunakan untuk mengelompokkan tingkat perilaku
orang tua dan prestasi belajar IPA-Biologi
siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru berpedoman pada Penilaian Acuan Patokan
yang dikemukakan oleh Arikunto (1993), yaitu :
Interval Nilai Kategori
8,1
– 10,0 Sangat
tinggi
6,6
– 8,0 Tinggi
5,6
– 6,5 Sedang
4,1
– 5,5 Rendah
0,0
– 4,0 Sangat rendah
2.
Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik
inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan.
Sedangkan dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu diuji dengan
persyaratan analisis dengan menggunakan uji normalitas.
a.
Uji Normalitas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi secara normal atau tidak
normal.
Pengujian normalitas dilakukan dengan berdasarkan pada Teorema
Limit Central (CLT) seperti yang dikemukakan oleh Edward (1995) bahwa:
Jika jumlah data cukup besar (N ≥ 30), maka
diasumsikan data berasal dari populasi yang berdistribusi secara normal.
Sebaliknya, jika jumlah data kecil (N < 30), maka diasumsikan data berasal
dari populasi yang tidak berdistribusi secara normal”.
b.
Pengujian Hipotesis
Keterangan :
rxy = Koefisien
korelasi
X = Partisipasi
orang tua
Y = Prestasi
belajar IPA-Biologi
N = Jumlah
sampel penelitian
Σ = Jumlah
(baca sigma)
Statistik Hipotesis
:
H0 : ρ
≠ 0 (tidak ada hubungan)
H1 : ρ = 0 (ada hubungan)
Kriteria Pengujian:
Apabila r hitung ≥
rtabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
berarti ada hubungan perilaku orang tua terhadap prestasi belajar IPA-Biologi
siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru. Sebaliknya, jika rhitung < tabel,
maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti tidak ada hubungan
perilaku orang tua terhadap prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri
8 Telutih Baru .
Selanjutnya besarnya
sumbangan dari hubungan perilaku orang tua terhadap prestasi belajar IPA-Biologi
Siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru dapat diketahui dengan berpedoman pada
besarnya nilai Koefisien determinasi (r2) yang dinyatakan
dalam bentuk persentase(r2 x
100 %).
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,
A,E. 1989. Pokok-pokok Layanan Bimbingan Belajar. Ujung Pandang;
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Ujung Pandang.
Abdurrahman,
H. 1990. Pengelolaan pengajaran. Bandung Tarsito.
Anonim,
1998. Garis-garis Besar Haluan Negara. Jakarta: Departemen pendidikan
Nasional.
Arikunto, S.
1993. Prosedur Penelitian dan Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Bina
Aksara.
--------,
1993. Dasar-dasar Evaluasi dan pendekatan Praktek. Jakarta :Bina Aksara.
Bahri, D.S.
1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha nasional.
Edward.,
J.D. 1995.Statistik Matematika Modern. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Mappa, S,
1970. Psikologi Pendidikan . Ujung pandang: Fakultas Ilmu pendidikan
IKIP Ujung pandang.
Mardanu
.1997 Peranan Orang Tua dalam Upaya meningkatkan Mutu Pendidikan anak. Jakarta:
Cakrawala Pendidikan.
Nurkancana,
W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sardiman,
A.M. 1992. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta: CV Rajawali
Press.
Slameto.
1995. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, Jakarta : Rineka
Cipta.
Lampiran
ANGKET PERILAKU ORANG TUA
A.
PENGANTAR
1. Pada angket ini diajukan sejumlah pertanyaan yang berhubungan
perilaku orang tua Anda terhadap pendidikan yang sedang Anda jalani
2. Anda diminta untuk memilih salah satu jawaban dengan memberi
tanda silang (x) dari empat alternatif pilhan jawaban sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
3. Tuliskanlah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang
telah disediakan (identitas Anda sangat kami rahasiakan).
B. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : …………………
2. NIS : …………………
C. PERTANYAAN
1. Apakah orang tua memberikan biaya jika ada LKS IPA Biologi
yang akan Anda beli atau foto copy?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
2. Apakah orang tua menanyakan kembali keberadaan LKS IPA
Biologi yang telah Anda beli atau foto copy?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
3. Apakah orang tua Anda mengecek LKS yang telah diperiksa oleh
IPA Biologi?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
4. Apakah orang tua mengarahkan Anda dalam memilih jurusan IPA?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
5. Apakah orang tua melengkapi buku pelajaran IPA Biologi yang
Anda butuhkan?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
6. Apakah orang tua meluangkan waktunya berkomunikasi dengan
anda?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
7. Apakah orang tua bertukar pikiran dengan Anda bila
mendapatkan atau menghadapi suatu masalah?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak pernah
8. Apakah orang tua memberikan biaya yang cukup untuk Anda
selama sekolah?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
9. Apakah orang tua memberikan motivasi kepada Anda?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
10. Apakah orang tua turut memberi gambaran tentang cita-cita
Anda?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
11. Apakah orang tua meluluskan permohonan Anda untuk membeli
buku penunjang IPA Biologi lain yang diperlukan walaupun telah ada buku
penunjang lain?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
12. Apakah orang tua Anda menanyakan ada tidaknya tugas-tugas
sekolah yang diberikan oleh guru IPA Biologi?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
13. Apakah orang tua mengingatkan Anda untuk menyelesaikan tugas
sekolah jika ada yang diberikan oleh guru IPA Biologi?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
14. Apakah orang tua mengecek kembali selesai tidaknya tugas IPA
Biologi yang telah Anda kerjakan?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
15. Apakah orang tua memberi dorongan kepada Anda dalam belajar
IPA Biologi?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
16. Apakah orang tua Anda memeriksa buku catatan IPA Biologi
Anda?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
17. Apakah orang tua melengkapi sarana belajar Anda di rumah?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
18. Apakah orang tua menyediakan ruang khusus bagi Anda untuk
belajar?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
19. Apakah orang tua mengingatkan Anda untuk belajar IPA Biologi?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
20. Apakah orang tua mengatur jadwal belajar Anda di rumah?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
21. Apakah orang tua memberikan nasehat agar Anda tidak
dipengaruhi oleh teman-teman yang kurang bertanggung jawab?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
22. Apakah orang tua cukup mengenal sifat-sifat atau karakter
teman Anda?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
23. Apakah orang tua mengontrol atau menanyakan nilai-nilai mata
pelajaran Anda termasuk IPA Biologi?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
24. Apakah orang tua mendorong agar anda dapat berhasil dengan
baik?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
25. Apakah orang tua memberikan kepercayaan kepada Anda untuk
membiasakan hidup mandiri?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
26. Apakah orang tua menyuruh ketika Anda sedang belajar?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
27. Apakah orang tua tidak melarang jika Anda ingin belajar
kelompok?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
28. Apakah orang tua mengontrol nilai-nilai pelajaran sekolah
Anda?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
29. Apakah orang tua memarahi Anda jika mendapatkan nilai jelek
dalam pelajaran IPA Biologi?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
30. Apakah orang tua memberi pujian jika Anda mendapatkan nilai
bagus dalam pelajaran IPA Biologi?
a. selalu c. jarang
b. sering d. tidak
pernah
0 comments:
Posting Komentar