HUBUNGAN PERILAKU ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA SMP NEGERI 8 TELUTIH BARU




PROPOSAL

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Yayasan Universitas Darussalam Maluku
untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat
Penyusunan Proposal




  



Oleh :

KARAMA RUMASORENG
NIM : 200815368








PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA-BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN UNIVERSITAS DARUSSALAM MALUKU
AMBON, 2017



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis persembahkan hanya kepada Allah SWT. semata, karena dengan hidayah serta izin–Nya jualah, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini sebagai suatu karya ilmiah dan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat penyusunan skripsi, walaupun hasilnya sangat sederhana. Salawat dan Doa tercurah hanya kepada Nabi Muhammad saw, sebagai nabi terakhir dari nabi-nabi Allah.

Proposal ini berjudul “Hubungan Perilaku Orang Tua dengan Prestasi Belajar IPA-Biologi Siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru”. Penulis mengangkat judul ini untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa dikaitkan dengan perilaku orang tua mereka, adakah hubungan yang signifikan terhadap hasil yang dicapai oleh siswa khususnya pelajaran IPA-Biologi.

Penyelesaian proposal ini tidak terlepas dari berbagai kendala yang penulis hadapi, baik kendala dalam pengumpulan data melalui buku-buku  maupun data lapangan, namun alhamdulillah semuanya dapat teratasi berkat bantuan dari berbagai pihak.

Seperti yang penulis kemukakan di atas, bahwa keberhasilan penulis dalam menyelesaikan proposal ini tidak terlepas dari berbagai bantuan dan dukungan, baik moril maupun materil, maka sepantasnyalah jika penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, kepada :
1.      Rektor Yayasan Universitas Darussalam Maluku, Dekan FKIP Yayasan Universitas Darussalam Ambon, Ketua Jurusan MIPA, atas segala bantuan, bimbingan dan perhatiannya, selama penulis menjadi mahasiswa dan menjalani perkuliahan hingga menyelesaikan proposal ini.
2.      Ibu Sunaryati, S.Pd., M.Pd dan Ibu Yati Tuasamu, S.Pd., M.Si, selaku pembimbing dalam penulisan proposal ini, yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian proposal ini. Keduanya memberikan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini.
3.      Para bapak dan ibu Dosen serta segenap jajaran civitas akademika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Yayasan Universitas Darussalam Maluku, khususnya pada program Studi Biologi.

Semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu-persatu oleh penulis, yang turut memberikan bantuannya, baik secara materil maupun non materil, semuanya penulis serahkan kepada Allah SWT. Semoga mendapat ganjaran yang setimpal di sisi-Nya. Amin.


Ambon,   Februari 2017

Penulis,




DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A.    Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................... 5
C.     Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D.    Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
E.     Hipotesis ............................................................................................. 6

BAB II TUJUAN PUSTAKA KERANGKA PIKIR......................................... 7
A.    Tinjuan Pustaka................................................................................... 7
B.     Kerangka Pikir..................................................................................... 18

BAB III  METODE PENELITIAN..................................................................... 20
A.    Variabel dan Desain Penelitian........................................................... 20
B.     Definisi Operasional Variabel............................................................. 21
C.     Populasi  dan Sampel.......................................................................... 22
D.    Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 23
E.     Teknik Analisis Data........................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 29





BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tak ada ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh.
Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan, maka perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Hingga saat ini perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang semakin tinggi dan maju. Kemajuan suatu bangasa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

1
Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang ingin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menetapkan ilmu pengetahuan dan teknologi pembangunan di bidang pendidikan yang menitikberatkan pada bidang penguasaan IPTEK sebagaimana yang tercantum dalam GBHN (1998) yakni:  “Titik berat pembangunan pendidikan di Indonesia diletakkan pada mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan serta perluasan belajar pada jenjang pendidikan menengah pertama dalam rangka perluasan persiapan wajib belajar pada pendidikan menengah pertama, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi”.
Salah satu indikator yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah tercermin dari prestasi belajar yang dicapai atau nilai yang diperoleh pada setiap mata pelajaran yang disajikan pada lembaga pendidikan tersebut termasuk dalam mata pelajaran IPA-Biologi.
Beberapa hasil penelitian di Indonesia yang telah memberikan gambaran rendahnya hasil IPA-Biologi siswa diungkapkan Djojonegoro (1994) bahwa: “Pencapaian Nilai Ujian Nasional Murni siswa SMP dan SMA dalam bidang studi IPA-Biologi dan matematika hampir selalu terendah bila dibandingkan dengan bidang studi yang lain. Hal ini merupakan masalah yang sangat memprihatinkan bagi semua pihak, dan rendahnya hasil belajar IPA-Biologi  tersebut diasumsikan karena ada hambatan yang dialami siswa.
Hambatan yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor internal (dari dalam diri siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri siswa), di antaranya: fasilitas belajar, perilaku orang tua, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi berprestasi, sikap terhadap sekolah serta kemampuan dasar lainnya. Dari beberapa faktor tersebut, faktor perilaku orang tua merupakan faktor yang cukup penting dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bedjo (1996) bahwa: “Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi belajar siswa di antaranya adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat”.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Suryabrata (1988) bahwa: “Faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa meliputi kondisi psikologis dan fisiologis, sedangkan faktor dari laut meliputi lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat serta kelengkapan berbagai sarana dan prasarana dalam belajar. Selanjutnya dikemukakan pula oleh Bejdo (1999) bahwa keberadaan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar siswa terdapat hubungan yang saling terkait. Bakat yang ada dalam diri siswa misalnya agar dapat berkembang baik, maka perlu ada dorongan dari keluarga dan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung dapat menghambat perkembangan siswa itu sendiri.
Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor perilaku orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat penting. Hal ini tidak terlepas dari adanya bahwa partisipasi orang tua berperan dalam pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta sikap yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Setiap orang memberikan perilaku dalam kegiatan belajar anak-anaknya dengan cara yang berbeda-beda. Adanya perbedaan tersebut disebabkan karena latar belakang keluarga yang berbeda pula. Latar belakang yang dimaksudkan di sini adalah pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, pendidikan orang tua, tingkat sosial ekonomi orang tua, wawasan orang tua, dan komunikasi antara orang tua dengan anaknya. Dan beberapa latar belakang tersebut, pertama pendidikan orang tua merupakan faktor yang biasanya dapat mempengaruhi partisipasi mereka terhadap anaknya, sehingga secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pula terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis berasumsi bahwa perilaku orang tua dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa termasuk dalam mata pelajaran IPA-Biologi. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan dikaji hal-hal yang berhubungan antara perilaku orang tua dengan prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru. Pemilihan pada SMP Negeri 8 Telutih Baru sebagai obyek penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa siswa pada sekolah tersebut memiliki nilai IPA-Biologi yang rendah. Alasan lainnya adalah karena penulis sendiri berdomisili di Negeri Telutih Baru tersebut. Karenanya, penulis memahami bahwa perilaku orang tua sangat diperlukan untuk mengontrol perilaku anak, khususnya dalam hal belajar perlu mendapat perhatian yang serius. Atas dasar tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul: ”Hubungan Perilaku Orang Tua dengan Prestasi Belajar IPA-Biologi Siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru”.


B.    Rumusan Masalah

Untuk lebih mengarahkan pelaksanaan penelitian, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1.      Bagaimana deskripsi perilaku orang tua siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru ?

2.    Bagaimana prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru?
3.    Apakah ada hubungan perilaku orang tua dengan prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru?

C.    Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1.      Untuk mengetahui deskripsi perilaku orang tua siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru.

2.      Untuk mengetahui prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru.

3.      Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan perilaku orang tua dengan prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru.


D.    Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini di antarnya adalah:

1.      Bagi orang tua, sebagai informasi dasar tentang ada tindaknya hubungan perilaku orang tua terhadap prestasi belajar anak yang dicapai di sekolah, khususnya dalam mata pelajaran IPA-Biologi.

2.      Bagi pihak sekolah, dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan tentang perlu tidaknya melibatkan orang tua dalam menunaikan keberhasilan belajar siswa di sekolah, khususnya dalam hal peningkatan prestasi belajar IPA-Biologi.

3.      Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi bahan referensi dan komparasi khususnya yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini.



E.    Hipotesis Penelitian

Sebelum melakukan penelitian dan pembahasan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka terlebih dahulu diajukan hipotesis penelitian untuk menjadi acuan dalam penelitian yang akan diuji kebenarannya, yaitu :

Ada pengaruh perilaku orang tua dengan prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru”.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.    Tinjauan Pustaka
1.      Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, prestasi diartikan sebagai hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan sebelumnya (Poerwadarminta, 1984). Selanjutnya, Bahri (1994) mengemukakan bahwa prestasi adalah: “sesuatu yang diperoleh dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok”.
Prestasi tersebut tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan sesuatu kegiatan. Hanya dengan keuletan dan optimisme diri yang dapat membantu untuk mencapainya. Oleh karena itu, wajarlah pencapaian prestasi yang optimal harus dengan keuletan kerja.
Dari kedua pengertian prestasi yang dikemukakan diatas, jelas terlihat bahwa prestasi tidak lain dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan kegiatan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

7
Selanjutnya, belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Tujuan dalm belajar pada hakekatnya adalah terjadinya suatu perubahan dalam diri individu. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan dalam arti perkembangan pribadi individu seutuhnya.
Sejalan dengan hal tersebut, maka Sardiman (1992) mengemukakan bahwa belajar adalah : “Rangkaian kegiatan jiwa dan raga atau psikofisik menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa, ranah kognitif, ranah efektif, dan ranah psikomotorik”. Sebagai hasil dari aktifitas belajar akan dilihat sebagai perubahan tingkah laku dari hasil pengalaman. Pengalaman inilah yang nantinya yang akan pribadi individu kearah kedewasaan. Pengertian lain tentang belajar juga dikemukakan oleh Slameto (1995) yang menyatakan bahwa belajar adalah: “Suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang sebagai akibat aktivitas belajar cukup banyak, baik jumlah maupun jenisnya. Namun demikian, tidak semua perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan yang terjadi akibat belajar. Perubahan yang dimaksudkan di sini adalah perubahan tingkah laku yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Perubahan itu terjadi secara sadar. Artinya, seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan yang dirasakan dalam dirinya.
b.      Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional . Artinya, sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis.
c.       Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Artinya, dalam belajar perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
d.      Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Artinya, perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.
e.       Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Artinya, perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
f.       Perubahan mencakup keseluruhan aspek tingkah laku. Artinya, perubahan yang diperoleh seseorang melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku.
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. 
Berdasarkan pengertian prestasi dan belajar yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dipahami mengenai makna “Prestasi” dan “Belajar”. Apabila kedua kata tersebut dipadukan, maka dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh tujuan pengajaran yang telah dicapai oleh siswa dengan pengalaman yang telah diberikan atau disiapkan oleh sekolah.
Abdullah (1989) mengartikan prestasi belajar sebagai: “Indikator kualitas dan pengetahuan yang dikuasai oleh siswa”. Tinggi rendahnya prestasi belajar dapat menjadi indikator untuk mengukur sedikit banyaknya pengetahuan yang dikuasai oleh siswa dalam bidang studi atau kegiatan kurikulum tertentu. Selanjutnya, menurut Mappa (1970), prestasi belajar adalah: “Nilai yang dicapai siswa dalam bidang studi tertentu dengan menggunakan standar sebagai pengukuran keberhasilan belajar seseorang”.

2.      Prestasi Belajar IPA-Biologi
Prestasi belajar IPA-Biologi merupakan sesuatu yang dicapai melalui proses belajar IPA-Biologi. Apakah yang dicapai itu baik atau kurang baik, tergantung dari sesuatu yang dilakukan melalui proses tersebut.
Menurut Bloom, ada tiga ranah (domain) prestasi belajar IPA-Biologi yang dapat diperoleh, yaitu: (1) ranah kognitif, (2) ranah afektif, dan (3) ranah psikomotorik. Selain itu, prestasi belajar IPA-Biologi merupakan keluaran (output) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input.) Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (Abdullah, 1989).
Masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil atau masukan yang berasal dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh langsung terhadap prestasi belajar IPA-Biologi tetapi berpengaruh terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh anak untuk mencapai prestasi belajar. Lebih lanjut Keller mengemukakan bahwa prestasi belajar IPA-Biologi adalah hasil aktual ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah perbuatan terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar IPA-Biologi. Ini berarti bahwa prestasi belajar IPA-Biologi dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh siswa dalam belajar IPA-Biologi.
Lebih lanjut Abdurrahman (1990) mengemukakan bahwa prestasi belajar IPA-Biologi adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar IPA-Biologi. Belajar itu sendiri merupakan proses dari kegiatan belajar seseorang, di mana prestasi belajar IPA-Biologi tersebut dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal tentang materi IPA-Biologi yang akan dipelajari.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar IPA-Biologi merupakan kecakapan nyata yang dapat diukur langsung dengan menggunakan tes prestasi belajar IPA-Biologi. Setiap kegiatan belajar manusia selalu ada prestasi belajar yang diperoleh dan biasanya inilah yang menjadi sasaran akhir dari proses belajar seseorang, terutama kepada siswa.

3.      Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar IPA-Biologi
Dalam pencapaian prestasi belajar IPA-Biologi yang cukup memadai, sangat ditentukan oleh proses belajar IPA-Biologi dengan baik. Namun, kadangkala apa yang direncanakan dalam pencapaian-pencapaian prestasi IPA-Biologi tersebut sering mengalami hambatan-hambatan yang diakibatkan oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri maupun dari luar diri siswa.
Menurut Slameto (1995) faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar atau prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
a.      Faktor Internal
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor internal ini terdiri atas faktor IPA-Biologi dan faktor psikologis.
1)      Faktor IPA-Biologis
Faktor IPA-Biologis yang mempengaruhi prestasi belajar IPA-Biologi meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmaniah siswa yang bersangkutan.
2)      Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar IPA-Biologi ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar IPA-Biologi adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Kondisi mental yang positif dalam menghadapi segala hal, terutama hal-hal yang berkaitan dalam proses belajar.



b.      Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar siswa itu sendiri. Faktor eksternal ini meliputi:
1)      Faktor Lingkungan Keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menentukan perkembangan pendidikan seseorang faktor ini pula merupakan faktor pertama dan utama dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang, termasuk dalam mata pelajaran IPA-Biologi.
2)      Faktor Lingkungan Sekolah
Satu hal yang paling mutlak harus ada di sekolah untuk menunjang keberhasilan belajar IPA-Biologi adalah adanya tata tertib dan disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
3)      Faktor Lingkungan Masyarakat
Jika diperhatikan dengan seksama lingkungan masyarakat di sekitar kita, dapat dilihat ada lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang keberhasilan belajar IPA-Biologi. Sebaliknya, ada pula lingkungan atau tempat tertentu yang dapat menghambat keberhasilan belajar IPA-Biologi. Lingkungan yang dapat menunjang adalah lembaga pendidikan nonformal seperti kursus-kursus tertentu, sedangkan yang dapat menghambat keberhasilan belajar di antaranya adalah tempat-tempat hiburan yang banyak dikunjungi orang.
4)      Faktor Waktu
Waktu memang berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA-Biologi seseorang. Sebenarnya yang menjadi masalah bagi siswa adalah kemampuan mengatur waktu belajar dengan baik serta bagaimana mencari dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya agar di satu sisi siswa dapat menggunakan waktunya untuk belajar dengan baik dan di sisi lain mereka juga dapat melakukan kegiatan yang bersifat hiburan atau rekreasi.

4.      Pengaruh Perilaku Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa
a.      Pengertian Perilaku
Menurut Bedjo (1996), yang dimaksudkan dengan perilaku adalah: “tindakan/aktivitas yang memberikan pemikiran terhadap sesuatu atau seseorang. Perilaku merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang dari luar lingkungannya.
Pengertian lain tentang perilaku juga dikemukakan oleh Slameto (1995) yang mengatakan bahwa partisipasi adalah: “Pemusatan energi psikis yang tertuju pada suatu obyek, dan juga meliputi banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang sedang dilakukan”.

Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa perilaku orang tua dalam pendidikan anaknya adalah tindakan/sikap orang tua yang dilaksanakan secara sadar untuk melakukan berbagai tindakan secara maksimal untuk mendukung keberhasilan pendidikan anaknya. Dalam hal ini adalah pencapaian prestasi belajar IPA-Biologi yang tinggi pada anak yang akan menuju pada jenjang sekolah lanjutan.
Lebih lanjut Bedjo (1996) mengemukakan bahwa: “Perilaku orang tua terhadap pendidikan anaknya tercermin dari tindakan/sikap orang tua”. Misalnya, kepedulian orang tua terhadap sekolah dimana anaknya menuntut ilmu atau pengadaan sarana dan prasarana belajar sesuai dengan kemampuannya.

b.      Pentingnya Perilaku Orang Tua Terhadap Siswa
Siswa merupakan harapan dan kebanggaan dari setiap orang yang diharapkan dapat berhasil di sekolah dengan baik. Oleh karena itu, untuk mewujudkan harapan tersebut orang tua yang bijaksana akan selalu mengikuti perkembangan serta berusaha mengetahui taraf kemampuan yang dimiliki anaknya. Bagi orang tua yang tingkat pendidikannya rendah atau terlalu sibuk dengan pekerjaannya, mungkin hal tersebut amat sulit dilakukan. Tetapi apabila orang tua yang menyadari akan pentingnya partisipasi mereka terhadap keberhasilan anaknya, akan dengan berbagai cara untuk mewujudkan tanggung jawabnya dalam membimbing dan mengarahkan siswa agar dapat belajar dengan baik.
Orang tua tetap perlu memberikan kasih sayang dan penghargaan agar dapat membentuk mental yang sehat supaya semangat belajar anak tetap ada. Sebaliknya, orang tua yang kurang memberikan kasih sayang akan menimbulkan rasa emosional pada anak dan akhirnya akan timbul rasa malas belajar. Kasih sayang orang tua dapat diwujudkan dalam bentuk berusaha meluangkan waktunya untuk berdialog, bergurau, berkomunikasi serta dapat memenuhi kebutuhan lainnya selain kebutuhan sekolah (Mardanu, 1992).
Hasil penelitian Baker dan Stevenson menunjukkan bahwa, perilaku orang tua memberikan pengaruh baik dan penilaian guru terhadap siswa. Orang tua mempunyai peran serta untuk ikut menentukan inisiatif, aktivitas terstruktur di rumah untuk melengkapi program-program pendidikan di sekolah sebagaimana yang terjadi di Indonesia. Selain itu, juga dinyatakan bahwa jaringan komunikasi yang dibangun oleh orang tua sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa di masyarakat.
Perilaku orang tua besar pengaruhnya terhadap proses belajar anak dan prestasi belajar yang akan dicapai. Hal ini dipertegas oleh pernyataan Slameto (1995) yang mengemukakan bahwa: ”Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi  bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar, yaitu pendidikan bangsa, negara, dan dunia”.
Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap proses belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajar, tidak mau tahu bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam belajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai atau prestasi belajarnya tidak akan memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang kedua orang tuanya memang tidak mencintai anaknya (Slameto, 1995).
Mendidik anak dengan cara memanjakan adalah cara memperhatikan anak yang tidak baik. Orang tua yang terlalu kasihan pada anaknya tidak akan sampai hati memaksa anaknya untuk belajar, bahkan mungkin membiarkan saja jika anaknya tidak belajar dengan alasan segan adalah tindakan yang tidak benar. Karena jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, anak akan menjadi nakal, berbuat seenaknya saja, pastilah belajarnya menjadi kacau.
Sebaliknya, mendidik anak dengan cara memperlakukan secara keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk belajar adalah cara memperhatikan anak yang juga salah. Dengan demikian, anak tersebut diliputi ketakutan dan akhirnya benci dengan kegiatan belajar. Bahkan jika ketakutan itu semakin serius, anak akan mengalami gangguan kejiwaan akibat dari tekanan-tekanan tersebut. Orang tua yang demikian, biasanya menginginkan anaknya mencapai prestasi belajar yang sangat baik, atau mereka mengetahui bahwa anaknya bodoh tetapi tidak tahu apa yang menyebabkannya, sehingga anak dikejar-kejar untuk mengatasi kekurangannya.
Dalam kejadian seperti ini, di sinilah guru bimbingan dan penyuluhan (BP) memegang peranan penting. Anak atau siswa yang mengalami kesukaran-kesukaran seperti yang telah diuraikan di atas dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut (Slameto, 1995).

B.     Kerangka Berpikir
Orang tua sebagai anggota masyarakat mempunyai tanggung jawab bagi sekolah untuk turut mewarnai sekolah tersebut. Implikasi selanjutnya adalah bahwa orang tua turut bertanggung jawab atas pendidikan anaknya di rumah, agar kelak mampu hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian orang tua dan sekolah mempunyai tanggung jawab untuk selalu menjalin hubungan yang harmonis dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Oleh karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Tetapi sesungguhnya peran orang tua sebagai anggota masyarakat tetap sangat dibutuhkan baik di sekolah maupun untuk siswa itu sendiri.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang tidak memuaskan karena orang tua menyerahkan tanggung jawab pendidikan sepenuhnya kepada sekolah semata-mata. Hal ini disebabkan karena orang tua merasa anaknya yang sudah menjadi siswa tersebut cukup dewasa untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Bila perilaku orang tua kepada anak-anaknya cukup besar, maka akan dapat membawa hasil yang memuaskan termasuk dalam hal belajar. Orang tua tidak dapat melepaskan diri dari keberadaan anak pada masa remaja. Seharusnya hal ini berlanjut sampai anak dewasa, hingga masuk perguruan tinggi, tanggung jawab pendidikan tetap ada di tangan orang tua.
Berdasarkan uraian di atas, maka pembuktian secara ilmiah keberadaan teori di atas melalui suatu penelitian sangat diperlukan. Untuk maksud tersebut, maka penulis melakukan suatu penelitian untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh perilaku orang tua terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa, khususnya dalam mata pelajaran IPA-Biologi.





BAB III
METODE PENELITIAN


A.    Variabel dan Disain Penelitian
1.      Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini akan diamati dua jenis variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud adalah perilaku orang tua (diberi simbol X), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar IPA-Biologi (diberi simbol Y).

2.      Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian “Ex-post facto” yang bersifat korelasional. Disebut penelitian ex-post facto karena dalam penelitian tidak diberikan perlakuan khusus, melainkan hanya mengungkapkan fakta secara alamiah dan sudah berlangsung. Selanjutnya, dikatakan penelitian korelasi karena akan diselidiki hubungan antara variabel-variabel penelitian, yaitu hubungan antara perilaku orang tua sebagai variabel bebas dengan prestasi belajar IPA-Biologi sebagai variabel terikat.
Secara sederhana, hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat digambarkan sebagai berikut :


Keterangan :
X      =     Perilaku orang tua  
Y      =     Prestasi belajar IPA-Biologi

B.     Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari kesalahan pengertian serta untuk menyeragamkan persepsi, maka secara operasional variabel-variabel yang diselidiki dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :
1.      Perilaku orang tua yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari jawaban angket penelitian yang menunjukkan tentang besar kecilnya perhatian orang tua siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru terhadap anaknya ditinjau dari segi keterlibatan orang tua dalam pembimbingan, motivasi, komunikasi, dan tanggung jawab orang.
2.      Prestasi belajar IPA-Biologi yang dimaksudkan penelitian ini didefinisikan sebagai nilai yang diperoleh siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru menunjukkan tingkat pemahaman dan penguasaan terhadap materi pelajaran IPA-Biologi, yang diperoleh dari rapor semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.
C.    Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi penelitian ini adalah keseluruhan jumlah siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru yang terdarftar pada tahun pelajaran 2016/2017. Dari hasil observasi pada sekolah yang menjadi lokasi penelitian diketahui bahwa jumlah keseluruhan siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru adalah 64 orang terbagi kedalam 3 kelas. Selain itu, dari hasil observasi juga diasumsikan bahwa penyebaran populasi penelitian bersifat homogen. Hal ini disebabkan karena penempatan siswa masih berada dalam satu sekolah yang sama.

2.      Sampel
Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII pada SMP Negeri 8 Telutih Baru. Hal ini didasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (1993: 72) bahwa “Apabila subyek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subyeknya besar, maka sebaiknya diambil antara 10% - 15% atau 20% atau 25% atau terhitung dari : (a) Kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga, dan dana; (b) luas sempitnya wilayah penelitian; dan (c) kecilnya resiko yang ditanggung penelitian”.


D.    Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka digunakan dua teknik pengumpulan data, teknik angket dan teknik dokumentasi.
1.      Teknik Angket.
Teknik angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang variabel perilaku orang siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru. Angket yang digunakan dalam penelitian ini disebut sendiri oleh peneliti sebanyak 30 nomor. Angket tersebut disusun dalam bentuk skala sikap yang disertai dengan empat pilihan jawaban, yaitu : (a) Selalu, (b) Sering (c) Jarang (d) Tidak pernah.  Sedangkan sistem penilaian yang dilakukan mengikuti prosedur penilaian Skala Likert dengan ketentuan sebagai berikut :
a)          Untuk pernyataan positif, setiap responden yang memilih alternatif jawaban:
Selalu diberi skor 4
Sering diberi nilai 3
Jarang diberi skor 2
Tidak pernah diberi skor 1


b)          Untuk pernyataan negatif, setiap responden yang memilih alternatif jawaban:
Selalu diberi skor 1
Sering diberi nilai 2
Jarang diberi skor 3
Tidak pernah diberi skor 4
Dengan demikian, dari 30 nomor angket yang diberikan, skor tertinggi hasil pemberian angket yang menunjukkan perilaku orang tua siswa SMP Negeri 8 Telutih Baru tertinggi yang dapat diperoleh 120, sedangkan skor terendah adalah 30.

Oleh karena hasil pengisian angket yang menggambarkan perilaku  orang tua siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru masih berada dalam bentuk skor mentah (30-120), maka terlebih dahulu dilakukan pengubahan atau pengkonversian menjadi nilai jadi dengan skala 0-10. Pengubahan skor mentah menjadi nilai jadi dilakukan dengan menggunakan rumus (Nurkancana, 1986) sebagai berikut:
Keterangan :

N         =          Nilai pada skala 0-10
S          =          Skor hasil pengisian angket
SI        =          Skor ideal (120)


2.      Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang variabel prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru. Untuk maksud tersebut, maka digunakan nilai raport mata pelajaran IPA-Biologi semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.

E.     Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan dua jenis statistik, yaitu statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
1.      Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing variabel penelitian. Untuk keperluan analisis tersebut, maka digunakan karakteristik nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, standar deviasi, tabel distribusi frekuensi, dan histogram.
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang tingkat perilaku orang tua dan prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru, maka dilakukan pengelompokan dalam lima kategori, yaitu : kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pedoman pengkategorian yang digunakan untuk mengelompokkan tingkat perilaku  orang tua dan prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru berpedoman pada Penilaian Acuan Patokan yang dikemukakan oleh Arikunto (1993), yaitu :
Interval Nilai                                      Kategori
8,1  – 10,0                                           Sangat tinggi
6,6  –  8,0                                            Tinggi
5,6  –  6,5                                            Sedang
4,1  –  5,5                                            Rendah
0,0  –  4,0                                            Sangat rendah

2.      Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan. Sedangkan dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu diuji dengan persyaratan analisis dengan menggunakan uji normalitas.
a.       Uji Normalitas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi secara normal atau tidak normal.
Pengujian normalitas dilakukan dengan berdasarkan pada Teorema Limit Central (CLT) seperti yang dikemukakan oleh Edward (1995) bahwa: Jika  jumlah data cukup besar (N ≥ 30), maka diasumsikan data berasal dari populasi yang berdistribusi secara normal. Sebaliknya, jika jumlah data kecil (N < 30), maka diasumsikan data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi secara normal”.

b.      Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada tidak pengaruh partisipasi orang tua terhadap prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru, berdasarkan nilai Koefisien Korelasi (r). Untuk maksud tersebut, maka nilai koefisien korelasi (r) dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan Koefisien Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
rxy        =          Koefisien korelasi
X         =          Partisipasi orang tua
Y         =          Prestasi belajar IPA-Biologi
N         =          Jumlah sampel penelitian
Σ          =          Jumlah (baca sigma)
Statistik Hipotesis :
H0 :  ρ  ≠ 0 (tidak ada hubungan)
H1 : ρ  = 0 (ada hubungan)
Kriteria Pengujian:
Apabila r hitung ≥ rtabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada hubungan perilaku orang tua terhadap prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru. Sebaliknya, jika rhitung < tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti tidak ada hubungan perilaku orang tua terhadap prestasi belajar IPA-Biologi siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru .
Selanjutnya besarnya sumbangan dari hubungan perilaku orang tua terhadap prestasi belajar IPA-Biologi Siswa pada SMP Negeri 8 Telutih Baru dapat diketahui dengan berpedoman pada besarnya nilai Koefisien determinasi (r2) yang dinyatakan dalam bentuk persentase(r2  x 100 %).




DAFTAR  PUSTAKA

Abdullah, A,E. 1989. Pokok-pokok Layanan Bimbingan Belajar. Ujung Pandang; Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Ujung Pandang.

Abdurrahman, H. 1990. Pengelolaan pengajaran. Bandung Tarsito.

Anonim, 1998. Garis-garis Besar Haluan Negara. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional.

Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian dan Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Bina Aksara.

--------, 1993. Dasar-dasar Evaluasi dan pendekatan Praktek. Jakarta :Bina Aksara.

Bahri, D.S. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha nasional.

Edward., J.D. 1995.Statistik Matematika Modern. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mappa, S, 1970. Psikologi Pendidikan . Ujung pandang: Fakultas Ilmu pendidikan IKIP Ujung pandang.

Mardanu .1997 Peranan Orang Tua dalam Upaya meningkatkan Mutu Pendidikan anak. Jakarta: Cakrawala Pendidikan.

Nurkancana, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sardiman, A.M. 1992. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta: CV Rajawali Press.

Slameto. 1995. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta.




Lampiran
ANGKET PERILAKU ORANG TUA

A.    PENGANTAR
1.      Pada angket ini diajukan sejumlah pertanyaan yang berhubungan perilaku orang tua Anda terhadap pendidikan yang sedang Anda jalani
2.      Anda diminta untuk memilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (x) dari empat alternatif pilhan jawaban sesuai dengan keadaan sebenarnya.
3.      Tuliskanlah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang telah disediakan (identitas Anda sangat kami rahasiakan).

B.     IDENTITAS RESPONDEN
1.      Nama : …………………
2.      NIS    : …………………    

C.    PERTANYAAN
1.      Apakah orang tua memberikan biaya jika ada LKS IPA Biologi yang akan Anda beli atau foto copy?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
2.      Apakah orang tua menanyakan kembali keberadaan LKS IPA Biologi yang telah Anda beli atau foto copy?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah


3.      Apakah orang tua Anda mengecek LKS yang telah diperiksa oleh IPA Biologi?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
4.      Apakah orang tua mengarahkan Anda dalam memilih jurusan IPA?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
5.      Apakah orang tua melengkapi buku pelajaran IPA Biologi yang Anda butuhkan?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
6.      Apakah orang tua meluangkan waktunya berkomunikasi dengan anda?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
7.      Apakah orang tua bertukar pikiran dengan Anda bila mendapatkan atau menghadapi suatu masalah?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
8.      Apakah orang tua memberikan biaya yang cukup untuk Anda selama sekolah?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
9.      Apakah orang tua memberikan motivasi kepada Anda?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
10. Apakah orang tua turut memberi gambaran tentang cita-cita Anda?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
11. Apakah orang tua meluluskan permohonan Anda untuk membeli buku penunjang IPA Biologi lain yang diperlukan walaupun telah ada buku penunjang lain?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
12. Apakah orang tua Anda menanyakan ada tidaknya tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru IPA Biologi?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
13. Apakah orang tua mengingatkan Anda untuk menyelesaikan tugas sekolah jika ada yang diberikan oleh guru IPA Biologi?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
14. Apakah orang tua mengecek kembali selesai tidaknya tugas IPA Biologi yang telah Anda kerjakan?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
15. Apakah orang tua memberi dorongan kepada Anda dalam belajar IPA Biologi?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
16. Apakah orang tua Anda memeriksa buku catatan IPA Biologi Anda?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
17. Apakah orang tua melengkapi sarana belajar Anda di rumah?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah

18. Apakah orang tua menyediakan ruang khusus bagi Anda untuk belajar?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
19. Apakah orang tua mengingatkan Anda untuk belajar IPA Biologi?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
20. Apakah orang tua mengatur jadwal belajar Anda di rumah?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
21. Apakah orang tua memberikan nasehat agar Anda tidak dipengaruhi oleh teman-teman yang kurang bertanggung jawab?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
22. Apakah orang tua cukup mengenal sifat-sifat atau karakter teman Anda?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
23. Apakah orang tua mengontrol atau menanyakan nilai-nilai mata pelajaran Anda termasuk IPA Biologi?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
24. Apakah orang tua mendorong agar anda dapat berhasil dengan baik?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
25. Apakah orang tua memberikan kepercayaan kepada Anda untuk membiasakan hidup mandiri?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
26. Apakah orang tua menyuruh ketika Anda sedang belajar?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
27. Apakah orang tua tidak melarang jika Anda ingin belajar kelompok?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
28. Apakah orang tua mengontrol nilai-nilai pelajaran sekolah Anda?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
29. Apakah orang tua memarahi Anda jika mendapatkan nilai jelek dalam pelajaran IPA Biologi?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah
30. Apakah orang tua memberi pujian jika Anda mendapatkan nilai bagus dalam pelajaran IPA Biologi?
a. selalu                                       c. jarang
b. sering                                      d. tidak pernah


0 comments:

Posting Komentar

 
Top