La Ode Wuna adalah seorang tookoh yang fenomenal bahkan kontroversial. Banyak kalanngan mengatakan bahwa La Ode Wuna hanyalah tokoh mitologis.Hal ini didasarkan pada kondisi fisik nya yang kisahkan memiliki kondisi fisik sebagian berbentuk manusia ( bagian kepaala sampai perut ) dan sebagian laagi ( dari perut kebawah) berbentuk ular.
,Namun tidak sedikit yang percaya bahwa La Ode Wuna adalah tokoh yang benar- benar ada. Dasar pemikiran orang- orang yang mempercayai itu adalah dimaana silsilah Lla Ode Wuna dapat dijelaskan dengan baik. Selain itu cerita tentang La Ode Wuna tersebar di berbagai daerah yang secara silsilah tidak memiliki hubungan sebelumnya, seperti di salah satu daerah di Pulau Seram, Maluku Utara yakni Sahulau.
Sahulau adalah sebuah kerajaan kuno yang terdapat di wilayah pulau Seram Maluku. Wilayah Sahulau kini merupakan Desa di wilayah pesisir, sedangkan kerajaan tua (Negeri Lama) yang terletak di puncang gunung kini tidak ada lagi.

Kerajaan Sahulau dalam catatan sejarah masih sangat kabur. Bahkan sebagian orang masyarakat masih meragukan keberadaannya. Nama kerajaan ini dikenal dalam sebuah cerita rakyat yang di yakini oleh sebagian masyarakat merupakan kelanjutan dari negeri NUNUSAKU sebuah "Negeri yang hilang". Nunusaku sendiri di percaya masyarakat Maluku sebagai sebuah kerajaan yang menurunkan suku-suku di wilayah Maluku khususnya di Pulau Seram.
Nunusaku dipercaya sebagai negeri atau tempat asal mula Alifuru, suku asli yang pertama mendiami kepulauan Maluku yang kemudian menyebar diseluruh kepulauan Maluku. Sebagian masyarakat menganggap Nunusaku hanya sebuah dongeng atau legenda rakyat karena tak satupun yang mengetahui keberadaannya. Dalam kepercayaan masyarakat Maluku, tak satupun orang dapat menemukan kerajaan Nunusaku dan bekas-bekasnya kecuali orang itu benar-benar berhati suci.
Sejarah mengungkap perihal kerajaan Nunusaku dan Sahulau namun dasar penulisan sejarah hanya berdasarkan tradisi tutur yang dalam tradisi Maluku dikenal sebagai KAPATA. Dalam Kapata terseut dikishkan , setelah runtuhnya kerajaan Nunusaku kemudian digantikan dengan kerajaan Sahulau.
Kerajaan Sahulau sendiri runtuh dan dikuasai oleh Belanda pada 24 februari 1858 dan selanjutnya masyarakat dipindahkan kedaerah pesisir yang cukup menarik, salah satu kerajaan Islam yang besar yang ditangani oleh suku bangsa ALUNE dan WEMALE.
Masyarakat negeri Samasuru, tidak setuju jika Sahulau merupakan kelanjutan dari kerajaan Nunusaku, karena Sahulau diperintah pertama oleh seorang sultan yang berasal dari Muna, bernama La Ode Wuna La Ale.
La Ode Wuna dikisahkan sebagai seorang sakti, namun memiliki tubuh yang tidak sempurna, yakni selain kulitnya bersisik ia juga memiliki ekor ular. La Ode Muna sendiri menurut sejarah maupun tutur masyarakat, adalah seorang putra dari kerajaan Muna.
Menurut tradisi Kapata La Ode Wuna La Ale sampai ke negeri Seram karena dibuang oleh orang tuanya yang juga Raja Muna karena melakukan kesalahan.
Selanjutnya di negeri Seram ia mendirikan kerajaan yang diberi nama Sahulau. Dalam tradisi tutur kapata, dikisahkan La Ode Muna merupakan adik dari La Kilaponto Raja Buton ke V dan Sultan Buton I yang bergelar Murhum (abad XVI M).

0 comments:

Posting Komentar

 
Top